Jumat, 29 April 2016

PERHITUNGAN P, F1 DAN F2


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Genetika  adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan berbagai ras ternak dan kultivar tanaman. Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian parental (P1 dan P2)?
2.      Apa pengertian filial (F1 dan F2)?
3.      Bagaimana persilangan dengan satu sifat beda (Monohibrid)?
4.      Bagaimana persilangan dengan dua sifat beda (Dihibrid)?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian parental (P1 dan P2)
2.      Untuk mengetahui pengertian filial (F1 dan F2)
3.      Untuk mengetahui persilangan dengan satu sifat beda (Monohibrid)
4.      Untuk mengetahui persilangan dengan dua sifat beda (Dihibrid)




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Parental (P1 dan P2)
          Parental (P) adalah induk atau orang tua. Parental pertama (P1) adalah induk atau orang tua pertama sedangkan  Parental kedua (P2) adalah induk atau orang tua kedua .Contoh parental yaitu persilangan antara ayah bertubuh tinggi (PP) disilangkan dengan ibu bertubuh pendek (pp)  keturunan (F1) yang akan diperoleh yaitu semuanya bertubuh tinggi (Pp).
Kecakapan (achievement) dari masing-masing ayah atau ibunya (Parental) tidak dapat diturunkan kepada anak-anaknya (filial). Sifat-sifat atau ciri-ciri perilaku yang diturunkan orang tua kepada anaknya hanyalah bersifat reproduksi, yaitu memunculkan kembali mengenai apa yang sudah ada pada hasil perpaduan benih saja, dan bukan didasarkan pada perilaku orang tua yang diperolehnya melalui hasil belajar atau hasil berinteraksi dengan lingkungannya.

B.     Pengertian filial (F1 dan F2)
Filial (F) adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental. Filial pertama (F1) merupakan keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental pertama, Sedangkan Filial kedua (F2) merupakan keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental kedua . Misalnya tanaman kacang ercis berbatang tinggi (TT) disilangkan dengan kacang ercis berbatang pendek (tt) . F1 semuanya berbatang tinggi (Tt). Kemudian F1 dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri (Tt x Tt) . Hasil yang diperoleh yaitu F2 yang berbatang tinggi dan berbatang pendek dengan perbandingan 3 : 1. Perbandingan Genotipe nya adalah : TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1 

Penurunan sifat pembawaan dari orang tua kepada anak-anaknya akan bervariasi, baik mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini disebabkan karena pada waktu terjadinya pembuahan komposisi gen berbeda-beda, baik yang berasal dari ayah maupun ibu. Oleh karena itu, akan didapati beberapa perbedaan sifat dan ciri-ciri perilaku individu dari orang yang bersaudara, walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama, sehingga mungkin saja kakaknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri perilaku ayahnya sedangkan adiknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri perilaku ibunya atau sebaliknya.

C. Pesilangan dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
1.    Persilangan Monohibrid Dominan Penuh
                Persilangan dua individu dengan satu sifat beda menurunkan sifat dominan apabila sifat keturunannya sama dengan salah satu sifat induknya. 
Perhatikan contoh persilangan berikut. Contoh: Tanaman kacang ercis berbatang tinggi disilangkan dengan kacang ercis berbatang pendek. F1 semuanya berbatang tinggi. Kemudian F1 dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri . Hasil yang diperoleh yaitu F2 yang berbatang tinggi dan berbatang pendek dengan perbandingan 3 : 1. Persilangan ini dapat dilihat dalam bagan berikut : 
Parental 1 (P1)
Kacang ercis Batang Tinggi
>< 
Kacang ercis Batang Pendek
Genotipe
T T
>< 
t t
Fenotipe
Tinggi

Pendek
Gamet
T dan T

t dan t
Filial (F1)

T t
Fenotipe : Batang Tinggi
Parental 2 (P2)
Kacang ercis Batang Tinggi
>< 
Kacang ercis Batang Tinggi
Genotipe
T  t

T   t
Gamet
T dan t
>< 
T dan t


Kemungkinan kombinasi pada F2 adalah sebagai berikut : 
          Gamet
Gamet
T
t
T
TT (Tinggi)  .1
Tt (Tinggi)   .2
T
Tt  (Tinggi)  .3
tt (pendek)  .4
           
            Pada persilangan ini , gen untuk faktor Tinggi (T) dominan terhadap gen untuk faktor pendek (t). Maka Individu bergenotipe Tt (no. 2 dan 3) akan memiliki fenotipe tinggi. Perbandingan fenotipe F2 pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah :
Tinggi : Pendek = 3 : 1 . Perbandingan Genotipe nya adalah : TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1 
2.   Persilangan Monohibrid Intermediet
Persilangan ini tidak seperti salah satu fenotip galur murni, tetapi mempunyai fenotipe diantara kedua induknya.
Perhatikan contoh : Tanaman Antihinum majus galur Murni merah (MM) disilangkan dengan galur murni putih (mm). Dari persilangan itu diperoleh hasil F1 yang semuanya berbunga  merah muda . Jika F1 ini ditanam dan diadakan penyerbukan dengan sesamanya, maka F2 menghasilkan tanaman berbunga merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan : 1 : 2 : 1. Persilangannya dapat dilihat sebagai berikut :
P1
Tanaman berbunga merah
>< 
Tanaman                       berbunga putih
Genotipe
MM
>< 
              Mm
Gamet
M dan M

          m dan m
F1

Mm
Fenotipe : berbunga merah muda
P2
Mm (merah muda)
>< 
Mm (merah muda)
Gamet
M dan m
>< 
M dan m

Kemungkinan terjadinya kombinasi pada F2 adalah : 
       Gamet
Gamet
M
m
M
MM (Merah)              1
Mm (merah muda)         2
m
Mm (merah muda)    3
mm (putih)                     4

Perbandingan Fenotipe F2 pada persilangan monohibrid intermediet adalah :
merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Perbandingan Genotipenya : MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 
D.    Pengertian Persilangan Dihibrid
Persilangan dihibrid ialah persilangan dengan dua sifat beda. Contohnya hasil percobaan Mendel pada biji tanaman ercis. Pada biji ercis, kamu dapat mengamati 2 sifat beda, yaitu bentuk biji dan warna biji.

          Kedua sifat beda itu ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut:
B : gen untuk biji bulat
b : gen untuk biji keriput
K : gen untuk biji kuning
k : gen untuk biji hijau
Jika tanaman ercis berbiji bulat - kuning homozigot (BBKK) disilangkan dengan tanaman ercis berbiji keriput - hijau (bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat kuning.

               Apabila tanaman-tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk sendiri, maka tanaman ini akan membentuk 4 macam gamet baik jantan maupun betina, masing-masing dengan kombinasi BK, Bk, bK, dan bk. Perhatikan diagram persilangan berikut:
Gambar: Contoh Persilangan Dihibrid

Tabel: Contoh Genotif dan Fenotif pada F2 (Keturunan Kedua)
Pada F2 diperoleh 4 × 4 = 16 kombinasi, terdiri atas empat macam fenotipe yaitu tanaman berbiji bulat - kuning (9/16), berbiji bulat-hijau (3/16 bagian), berbiji keriput - kuning (3/16 bagian), dan berbiji keriput – hijau (1/6 bagian).

            Jadi, pada persilangan dihibrid dapat disimpulkan bahwa pada F2 diperoleh:

a. jumlah kombinasi : 16 macam

b. jumlah genotipe : 9 macam

c. jumlah fenotipe : 4 macam

d. rasio perbandingan fenotipe antara biji bulat - kuning : biji bulat - hijau : biji keriput - kuning : biji keriput - hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Parental (P) adalah induk atau orang tua. Parental pertama (P1) adalah induk atau orang tua pertama sedangkan  Parental kedua (P2) adalah induk atau orang tua kedua .Contoh parental yaitu persilangan antara ayah bertubuh tinggi (PP) disilangkan dengan ibu bertubuh pendek (pp)  keturunan (F1) yang akan diperoleh yaitu semuanya bertubuh tinggi (Pp). Filial (F) adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental. Filial pertama (F1) merupakan keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental pertama, Sedangkan Filial kedua (F2) merupakan keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental kedua . Persilangan Monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid dibedakan menjadi dua yaitu persilangan monohibrid dominan penuh dan persilangan monohibrid intermediet.Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda.
B.     Saran
            Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pambuatan makalah dimasa akan datang. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis haturkan banyak terima kasih.





DAFTAR PUSTAKA
Edy, Syahmi. 2014. Diktat Genetika. Universitas Negeri Medan: Medan.
Pujianto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta: Gramedia.
Suryo. 2004. Genetika Strata 1. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.


























1 komentar:

  1. The History of the Titanium Ore Terraria
    TINIAN ARENA · ABOUT TINIAN infiniti pro rainbow titanium flat iron ARENA · ABOUT TINIAN titanium white octane blueprint ARENA titanium dioxide · The Museum of Art & Fine Arts · titanium tv apk ABOUT THE TINIAN ARENA · ABOUT TINIAN ARENA · About THE TINIAN ARENA microtouch titanium trim reviews

    BalasHapus