BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika
adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Meskipun orang biasanya
menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang
ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai
"ilmu pewarisan" atau hereditas
sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan berbagai ras ternak dan kultivar tanaman. Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai
pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam
karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
parental (P1 dan P2)?
2.
Apa pengertian filial (F1 dan F2)?
3.
Bagaimana persilangan dengan satu sifat
beda (Monohibrid)?
4.
Bagaimana persilangan dengan dua sifat
beda (Dihibrid)?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian parental (P1 dan P2)
2.
Untuk mengetahui pengertian
filial (F1 dan F2)
3.
Untuk mengetahui persilangan
dengan satu sifat beda (Monohibrid)
4.
Untuk mengetahui persilangan
dengan dua sifat beda (Dihibrid)
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Parental (P1 dan P2)
Parental
(P) adalah induk atau orang tua. Parental pertama (P1) adalah induk atau orang tua pertama sedangkan
Parental kedua (P2) adalah induk atau orang tua kedua .Contoh parental yaitu persilangan antara ayah
bertubuh tinggi (PP) disilangkan dengan ibu bertubuh pendek (pp) keturunan (F1) yang akan diperoleh yaitu
semuanya bertubuh tinggi (Pp).
Kecakapan (achievement) dari
masing-masing ayah atau ibunya (Parental) tidak dapat diturunkan kepada
anak-anaknya (filial). Sifat-sifat atau ciri-ciri perilaku yang diturunkan
orang tua kepada anaknya hanyalah bersifat reproduksi, yaitu memunculkan
kembali mengenai apa yang sudah ada pada hasil perpaduan benih saja, dan bukan
didasarkan pada perilaku orang tua yang diperolehnya melalui hasil belajar atau
hasil berinteraksi dengan lingkungannya.
B.
Pengertian
filial (F1 dan F2)
Filial (F)
adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan
Parental. Filial pertama (F1) merupakan keturunan (generasi) yang diperoleh
sebagai hasil dari perkawinan Parental pertama, Sedangkan Filial kedua (F2)
merupakan keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan
Parental kedua . Misalnya tanaman kacang ercis berbatang
tinggi (TT) disilangkan dengan kacang ercis berbatang pendek (tt) . F1 semuanya
berbatang tinggi (Tt). Kemudian F1 dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri (Tt
x Tt) . Hasil yang diperoleh yaitu F2 yang berbatang tinggi dan berbatang
pendek dengan perbandingan 3 : 1. Perbandingan Genotipe nya adalah : TT : Tt :
tt = 1 : 2 : 1
Penurunan
sifat pembawaan dari orang tua kepada anak-anaknya akan bervariasi, baik
mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini disebabkan karena pada waktu
terjadinya pembuahan komposisi gen berbeda-beda, baik yang berasal dari ayah
maupun ibu. Oleh karena itu, akan didapati beberapa perbedaan sifat dan
ciri-ciri perilaku individu dari orang yang bersaudara, walaupun berasal dari
ayah dan ibu yang sama, sehingga mungkin saja kakaknya lebih banyak menyerupai
sifat dan ciri-ciri perilaku ayahnya sedangkan adiknya lebih banyak menyerupai
sifat dan ciri-ciri perilaku ibunya atau sebaliknya.
C.
Pesilangan dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
1. Persilangan
Monohibrid Dominan Penuh
Persilangan dua individu dengan satu
sifat beda menurunkan sifat dominan apabila sifat keturunannya sama dengan
salah satu sifat induknya.
Perhatikan contoh persilangan berikut.
Contoh: Tanaman kacang ercis berbatang tinggi disilangkan dengan kacang ercis
berbatang pendek. F1 semuanya berbatang tinggi. Kemudian F1 dibiarkan melakukan
penyerbukan sendiri . Hasil yang diperoleh yaitu F2 yang berbatang tinggi dan
berbatang pendek dengan perbandingan 3 : 1. Persilangan ini dapat dilihat dalam
bagan berikut :
Kemungkinan
kombinasi pada F2 adalah sebagai berikut :
Pada
persilangan ini , gen untuk faktor Tinggi (T) dominan terhadap gen untuk faktor
pendek (t). Maka Individu bergenotipe Tt (no. 2 dan 3) akan memiliki fenotipe
tinggi. Perbandingan fenotipe F2 pada persilangan monohibrid dominan penuh
adalah :
Tinggi : Pendek = 3 : 1 . Perbandingan
Genotipe nya adalah : TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1
2. Persilangan
Monohibrid Intermediet
Persilangan ini tidak seperti salah satu
fenotip galur murni, tetapi mempunyai fenotipe diantara kedua induknya.
Perhatikan contoh : Tanaman Antihinum
majus galur Murni merah (MM) disilangkan dengan galur murni putih (mm). Dari
persilangan itu diperoleh hasil F1 yang semuanya berbunga merah muda
. Jika F1 ini ditanam dan diadakan penyerbukan dengan sesamanya, maka F2
menghasilkan tanaman berbunga merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan
: 1 : 2 : 1. Persilangannya dapat dilihat sebagai berikut :
Kemungkinan
terjadinya kombinasi pada F2 adalah :
Perbandingan Fenotipe F2 pada
persilangan monohibrid intermediet adalah :
merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1.
Perbandingan Genotipenya : MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
D.
Pengertian Persilangan Dihibrid
Persilangan dihibrid ialah persilangan dengan dua
sifat beda. Contohnya hasil percobaan Mendel pada biji tanaman ercis. Pada biji
ercis, kamu dapat mengamati 2 sifat beda, yaitu bentuk biji dan warna biji.
Kedua sifat beda itu ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut: B : gen untuk biji bulat b : gen untuk biji keriput K : gen untuk biji kuning k : gen untuk biji hijau
Jika tanaman ercis berbiji bulat - kuning homozigot
(BBKK) disilangkan dengan tanaman ercis berbiji keriput - hijau (bbkk), maka
semua tanaman F1 berbiji bulat kuning.
Apabila tanaman-tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk sendiri, maka tanaman ini akan membentuk 4 macam gamet baik jantan maupun betina, masing-masing dengan kombinasi BK, Bk, bK, dan bk. Perhatikan diagram persilangan berikut:
Gambar: Contoh Persilangan Dihibrid
Tabel:
Contoh Genotif dan Fenotif pada F2 (Keturunan Kedua)
Pada F2 diperoleh 4 × 4 = 16 kombinasi,
terdiri atas empat macam fenotipe yaitu tanaman berbiji bulat - kuning (9/16),
berbiji bulat-hijau (3/16 bagian), berbiji keriput - kuning (3/16 bagian), dan
berbiji keriput – hijau (1/6 bagian).
Jadi, pada persilangan dihibrid dapat disimpulkan bahwa pada F2 diperoleh: a. jumlah kombinasi : 16 macam b. jumlah genotipe : 9 macam c. jumlah fenotipe : 4 macam d. rasio perbandingan fenotipe antara biji bulat - kuning : biji bulat - hijau : biji keriput - kuning : biji keriput - hijau adalah 9 : 3 : 3 : 1.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Parental (P)
adalah induk atau orang tua.
Parental pertama (P1) adalah induk atau orang tua pertama sedangkan
Parental kedua (P2) adalah induk atau orang tua kedua .Contoh parental yaitu persilangan antara
ayah bertubuh tinggi (PP) disilangkan dengan ibu bertubuh pendek (pp) keturunan (F1) yang akan diperoleh yaitu
semuanya bertubuh tinggi (Pp). Filial (F) adalah
keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental.
Filial pertama (F1) merupakan keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil
dari perkawinan Parental pertama, Sedangkan Filial kedua (F2) merupakan
keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental
kedua . Persilangan Monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda.
Persilangan monohibrid dibedakan menjadi dua yaitu persilangan monohibrid
dominan penuh dan persilangan monohibrid intermediet.Persilangan dihibrid yaitu
persilangan dengan dua sifat beda.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan
manfaat bagi pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pambuatan
makalah dimasa akan datang. Atas
kritik dan saran yang diberikan penulis haturkan banyak terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Edy, Syahmi. 2014. Diktat
Genetika. Universitas Negeri Medan: Medan.
Pujianto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta: Gramedia.
Suryo. 2004. Genetika
Strata 1. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
|
Bahagia itu adalah mereka yang bangga menjadi dirinya sendiri, tanpa mengkuawatirkan apa yg dipikirkan orang lain pada dirinya.
Jumat, 29 April 2016
PERHITUNGAN P, F1 DAN F2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
The History of the Titanium Ore Terraria
BalasHapusTINIAN ARENA · ABOUT TINIAN infiniti pro rainbow titanium flat iron ARENA · ABOUT TINIAN titanium white octane blueprint ARENA titanium dioxide · The Museum of Art & Fine Arts · titanium tv apk ABOUT THE TINIAN ARENA · ABOUT TINIAN ARENA · About THE TINIAN ARENA microtouch titanium trim reviews